Dolok Sanggul, Batak
Pos
Issu pelantikan kabinet kepimpinan, Bupati Humbang
Hasudutan Maddin Sihombing mulai terkuak. Namun, perombakkan kabinetnya itu
terkesan tidak tepat sasaran untuk menduduki oknum pejabatnya.
Issu itu beredar dalam pembicaraan diwarung-warung kopi
yang hangat dibicarakan kalangan masyarakat. Dari amatan wartawan menyebutkan,
Bupati Humbang Hasundutan Maddin Sihombing disebut-sebut melakukan perombakkan
para kabinetnya dimana yang menduduki sedang menghadapi “badai” sehingga tidak
dipungkiri dapat diselesaikan.
Tetapi dalam perombakkan itu, Maddin Sihombing ternyata
masih ada tenggang rasa “kasihan” terhadap para kabinetnya yang enggan
dilengserkannya. Menurut issu yang berkembang, Maddin Sihombing melengserkan
para kabinetnya mulai eselon II dan eselon III. Selain melengserkan, ada
kabinetnya yang sudah terisi dipindahkan untuk mengisi kekosongan yang tetap
pejabat eselon II.
Issu yang mau dilantik itu antara lain, Manimbul Silalahi
dari staf ahli bidang pembangunan pindah mengisi kekosongan sebagai Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala Dinas Pendidikan dari
Wisler Sianturi digantikan oleh Lamhot Hutasoit yang saat ini pejabat Asisten
Adminitrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Perhubungan dan
Pariwisata dari AP Marbun digantikan oleh MPR Manullang yang saat ini pejabat
Kepala Kantor Kesbang dan Tibum.
Kemudian, AP Marbun dipromosikan ke Badan Penanggulangan
Bencana, Rockeffeler Simamora dari staf ahli bidang hukum dan politik
dipromosikan ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang saat ini kosong. Selanjutnya,
Maddin Sihombing juga mengisi pejabat eselon III antara lain, Sabar Purba
selaku pelaksana tugas Kepala Bagian Umum digantikan oleh Pangarantoan
Lumbantoruan yang saat ini pejabat Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat.
Radna F Marbun dipromosikan ke Kepala Bagian
Kesejahteraan Rakyat yang saat ini masih sebagai Camat Pakkat, Rich J Simamora
dipromosikan ke Kepala Kantor Kesbang dan Tibum yang saat ini masih pejabat
Camat Dolok Sanggul.
Sekaitan issu itu, menurut pengamat media yang sering
membaca berita-berita tentang daerah Humbahas ini, Firman Lumban Tobing
mengemukakan Bupati Humbang Hasundutan disebutkannya tidak proffesional
bilamana issu itu akan terjadi.
Menurut
Firman, dalam perombakkan para kabinet itu ianya menilai Bupati harusnya
mengutamakan yang lebih penting untuk kedepannya siapa-siapa saja yang harus
dilengserkan sesuai visi misinya yang kedua periode ini. Tetapi mendengar issu
itu, ia menilai Bupati dengan tanda kutip katanya buta akan informasi yang
diperoleh sesuai dalam pemberitaan yang ada di media masa.
Selain
“buta”, Bupati juga menutup dirinya akan kesalahaan pejabatnya yang tidak
mungkin tidak diketahuinya selama ini. ” Tetapi kalau kita lihat sejauh ini sepertinya
Maddin Sihombing ada tenggang rasa kasihan terhadap pejabat lainnya. Masa pejabat
yang banyak masalahnya tidak ada dilengserkan”, akunya.
Kendatipun
demikian, kata Firman lebih lanjut bilamana issu ini benar-benar terjadi
diharapkan para pejabat yang duduk menjalankan fungsinya dengan tepat sasaran. Dan
kitapun mengakui, tidak ada manusia ini yang tidak sempurna tetapi bilamana
manusia ini mau belajar kepada orang lain maka tidak tertutup kemungkinan
jabatan yang diembannya itu sesuai yang diinginkan, tegas Firman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar