Penasehat KNPI Humbahas
:
Demokrasi
Abal-abal
Dolok Sanggul, Batak
Pos
Diduga tidak sesuai atas survey maupun polling dalam
penentuan siapa kandidat yang diusung dari partai untuk cagubsu dan cawagubsu,
seorang tokoh masyarakat menilai demokrasi di Sumut abal-abal.
Dikatakan oleh, Erikson Simbolon Penasehat DPD Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Humbang Hasundutan, pasca pendaftaran
pada calgub dan cawagub untuk Provinsi Sumut merupakan demokrasi abal-abal
dikarenakan bahwa pengurus partai tingkat provinsi benar terabaikan dan
terpaksa mengiyakan apa kata pusat.
Sementara, survey dan polling sudah menentukan selama ini
namun hal itu percuma dan terabaikan karena hanya segelintir dari perkataan
pusat dalam penetapan cagub dan wagub.
“kita
menilai dan menyayangkan melihat dilakukan oleh masyarakat selama ini. Kasihan tokoh
favorit, kasihan yang melakukan survey dan polling dan kasihan demokrasi”, riak
Erik kepada Batak Pos via pesan singkat dalam siaran persnya, Minggu (18/11).
Dikatakan Erik juga Ketua Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) Kabupaten Humbahas menambahkan, seharusnya penentuan
kandidatnya untuk menentukan siapa yang mau diusung partai melihat dari hasil
survey dan polling yang selama ini dilakukan oleh para peserta yang mau ikut
maju pada cagubsu sebelum menentukan akan pasangannya.
Kemudian, dalam penentuan itu juga memang dikuatkan dari
survey dan polling untuk mengusung kandidatnya agar benar-benar dipilih oleh
masyarakat. Yang bukan menentukan pilihan sendiri ataupun kehendak sendiri.
Sebaliknya lagi, sebelum pendaftaran maupun terpilihnya
seorang kandidat itu yang diusung dari partai untuk maju cagub, partai juga
membuat sikap akan menentukan siapa cagub yang akan diusung dari partainya
melihat dari survey dan polling.
Tetapi sebaliknya semua itu hanya bohong belaka , karena hanya
segelintir dari orang pusat langsung menentukan kandidat yang diusung hingga
tingkat provinsi dan kabupaten kota akhirnya diam seribu bahasa.
”berarti
kebalikannya, suara rakyat adalah suara
tuhan (fox populy fox dei) menjadi suara rakyat suara partai dan itu terjadi
sesuai penentuan partai. Kini Sumut bukan yang dulu lagi benar-benar orang
demokrasi, baik itu masyarakatnya maupun dari partai sendiri namun Sumut kini memang
sudah rusak,” tegas Erikson Ketua Assosiasi Hutan Tanaman Rakyat (AHTR)
Kabupaten Humbahas.gam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar