Masyarakat
Humbahas : Itu Kepentingan Siapa, Pemda Setempat Atau Provinsi
Dolok Sanggul, BPB
Masih sekaitan akses jalan lintas Sumatera Utara Parlilitan-Salak
Pakpak Bharat, masyarakat Humbang Hasundutan balik tanya itu kepentingan siapa
pemerintahnya atau Provinsi.
Menurut
Ericson Simbolon menanggapi, harusnya itu kepentingan Pemerintahaannya (Pemkab
Humbahas-red) dikarenakan agar membuka kemajuan akses perekonomian
masyarakatnya sendiri.
Demikian
itu dikatakan Ericson dari salah satu tokoh masyarakat Humbang Hasundutan
kepada awak koran ini, Minggu (16/6) di Dolok Sanggul.
Eric
mengemukakan, tertundanya pembangunan jalan itu siapa yang harus lebih
berkepentingan sama sekali tidak diketahuinya namun ia lebih mengetahui
banyaknya yang berperan harusnya pemerintahaannya itu sendiri.
Dikarenakan,
Eric mengetahui pajak pendapatan akan diperoleh sangat besar oleh
pemerintahaannya sendiri dikarenakan telah terbukanya akses jalan lintas yang
ditempuh antar Parlilitan-Salak Pakpak Bharat hanya 1 jam.
Dan
juga bila ke Kabupaten Dairi bisa menempuh 2 jam.” Maka itu dipastikan
perekonomian berupa tukar guling pasar antar masyarakatnya sendiri dengan
tetangga sangat cepat”, tegasnya.
Ketika
disinggung kemungkinan karena perbedaan pembayaran PSDA/DR, Eric mengakui tidak
menjadi soal.” Itu tidak jadi soal. Seperti yang kusampaikan tadi, kalau memang
untuk kepentingan rakyatnya sendiri. Pemerintah kita ini harusnya lebih
berperan aktif untuk mengusahakan agar jalan tersebut dapat terealisasikan”,
ungkapnya.
Eric
mengakui, sebaliknya Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat ia shalut
memperjuangkan hak masyarakatnya hingga pembukaan jalan itu dapat
terealisasikan. Dan menurutnya info yang diperolehnya, Pemkab Pakpak Bharat mau
membayar sebahagian PSDA/DR asalkan jalan itu dapat tembus Parlilitan dari kawasan
Kabupaten Humbang Hasundutan.
Harusnya,
Pemerintah Humbang Hasundutan dapat mencontoh pemerintah tetangganya bila
memang persoalannya pembayaran PSDA/DR. “ gimana kalau kita soalkan makan minum
yang terus tertuang di APBD yang begitu tinggi tiap tahunnya tertampung di
setiap dinas maupun dikantor sekretatriatnya sendiri , kenapa kalau memang soal
PSDA/DR itu tidak bisa dianggarkan.
Lebih bagus diperkecil makan minum itu demi kepentingan
masyarakatnya dapat memasukkan anggara PSDA/DR. Kemudian, tak hanya disitu saja
banyak juga upaya berupa upaya lobi ke pemerintah pusat dan provinsi. Bila
penting dana CD TPL dialihkan ke pembayaran PSDA/DR, tegasnya.
Sama halnya juga dikatakan oleh, Ketua Persatuan Gereja
Indonesia (PGI) Pdt Jendyaman Gultom. Namun Jendyaman tidak mengetahui lebih
jelas kenapa tertunda dan sampai dimana persoalan itu malah ia meminta kepada
Pemerintah Humbang Hasundutan agar memingkirkan rakyatnya demi kemajuan perekonomian
rakyatnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar