Keterangan gambar :
Dirikan posko : Kasat Lantas AKP Ady Suwigno baru-baru
ini dirikan pos lantas penjagaan secara manual di simpang empat antar jalan
Merdeka, jalan Letkol, jalan Siliwangi dan jalan SM Raja. Maksud berdirinya pos
itu, untuk terciptanya kenyamanan salah satu tertib lalulintas.
Kota
Dolok Sanggul Mulai Tercipta Budaya Tertib Lalin
Dolok Sanggul, BPB
Memasuki 10 tahun terbentuknya Kabupaten Humbang
Hasundutan jatuh pada tanggal 28 Juli 2013 ini, pusat kotanya yakni Dolok
Sanggul mulai memasuki budaya tertib berlalu lintas. Budaya yang akan
diterapkan itu, berdirinya pos lantas penjagaan di persimpangan empat jalur lintas
mulai jalan Merdeka, jalan Sisingamangaraja, jalan Letkol dan jalan Siliwangi
yang kini sudah dibangun secara manual.
Kemudian, akan terbentuknya forum komunikasi lalu lintas,
pembuatan garis setiap perpakiran, traffic kejut yang diletakkan di setiap
daerah rawan berupa tikungan dan sekolah. Demikian keterangan itu dihimpun
dari, Kapolres Humbang Hasundutan AKBP Heri Sulesmono melalui Kasubag Humasnya
AKP Zuleffendi didampingi Kasat Lantas AKP Ady Suwigno kepada wartawan, Rabu
(26/6) di kantornya sela-sela usai kegiatan persiapan Israd Miraaj.
Ady mengemukakan, dalam penerapan budaya lalin itu dimulainya
sesuai tugas utamanya selaku polisi lantas. Sehingga keinginan hatinya itu,
iapun mewujudkan masyarakat Humbang Hasundutan budaya tertib berlalulintas
tanpa menunggu. Yang nantinya, masyarakat akan menyadari sendiri, bagaimana
berkendara yang baik tanpa harus ditegur setiap harinya, katanya.
Diakuinya, seperti ide yang dibuatnya, ia mengartikan salah
satunya sudah terbentuknya pos lantas penjagaan yang dibuat secara manual
dilihat secara kasat matanya masyarakat akan merasa nyaman berkendaraan karena
ada polisi. Akunya, dilihat secara kasat mata dari sector kelengkapan
berkendara.
Kemudian,
yang menurutnya lagi bagaimana yang tidak, diakuinya nantinya masyarakat akan
sadar diri untuk melengkapi segala kendaraannya sehingga berkendara nantinya aman
dijalan tanpa ada hambatan yang dialaminya berkendaraan. Dan mengurangi angka sector kriminalitas karena
adanya pos penjagaan yang standby, katanya.
Sambung
Ady lagi, untuk pembangunan traffic kejut diakuinya agar berhati-hati bagi
masyarakat yang berkendara dan jalur garis parkiran dibuatnya agar masyarakat
tidak lagi bersembarangan memparkirkan kendaraannya. Sehingga tercipta kondisi
perpakirkan yang aman tanpa mengganggu jalur lintas kendaraan yang sedang
melintas, sambungnya.
Lebih lanjut Ady mengatakan, dalam penerapan budaya
tersebut disebutnya lagi agar semua sector terlibat tanpa ada yang merasa
dirugikan sama sekali. Itu diakuinya,
karena dalam kenyamanan bukan hanya tugas polisi untuk membuat keamanan
tetapi masyarakat juga harus terlibat akan kenyamanannya sendiri.
Saran Budaya
Tertib Lalin di Kirim ke Bupati
Seiring dalam penerapan yang dilakukan oleh, Kasat Lantas
itu yang dibawah naungan kendali oleh AKBP Heri Sulesmono itu, saran penerapan
budaya tertib lalu lintas tak luput juga ternyata masuk ke meja Bupati Humbang
Hasundutan.
Menurut Ady lagi mantan polisi sebagai pengajar di SPN
Sampali Medan selama 20 tahun, bahwasanya tak hanya sector kepolisian saja yang
terlibat, pemerintah harus membantu terwujudnya bersama-sama berperan penting
untuk menyadari masyarakatnya budaya tertib berlalulintas.
Diakuinya, saran yang dikirimnya ke
Bupati Humbang Hasundutan melalui korps surat beserta tandatangan pimpinannya.”
Beliau begitu kita buat saran tersebut, ia merasa senang akan ide tersebut. Makanya
dukungan itu tak luput dari pimpinan, sehingga awal pertama kita bangun pos
lantas biarpun itu masih secara manual”, katanya dengan mimik ketawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar