Rabu, 26 Juni 2013

Kota Dolok Sanggul Mulai Tercipta Budaya Tertib Lalin

Keterangan gambar :
            Dirikan posko : Kasat Lantas AKP Ady Suwigno baru-baru ini dirikan pos lantas penjagaan secara manual di simpang empat antar jalan Merdeka, jalan Letkol, jalan Siliwangi dan jalan SM Raja. Maksud berdirinya pos itu, untuk terciptanya kenyamanan salah satu tertib lalulintas.

Kota Dolok Sanggul Mulai Tercipta Budaya Tertib Lalin
Dolok Sanggul, BPB
            Memasuki 10 tahun terbentuknya Kabupaten Humbang Hasundutan jatuh pada tanggal 28 Juli 2013 ini, pusat kotanya yakni Dolok Sanggul mulai memasuki budaya tertib berlalu lintas. Budaya yang akan diterapkan itu, berdirinya pos lantas penjagaan di persimpangan empat jalur lintas mulai jalan Merdeka, jalan Sisingamangaraja, jalan Letkol dan jalan Siliwangi yang kini sudah dibangun secara manual.  
            Kemudian, akan terbentuknya forum komunikasi lalu lintas, pembuatan garis setiap perpakiran, traffic kejut yang diletakkan di setiap daerah rawan berupa tikungan dan sekolah. Demikian keterangan itu dihimpun dari, Kapolres Humbang Hasundutan AKBP Heri Sulesmono melalui Kasubag Humasnya AKP Zuleffendi didampingi Kasat Lantas AKP Ady Suwigno kepada wartawan, Rabu (26/6) di kantornya sela-sela usai kegiatan persiapan Israd Miraaj.
            Ady mengemukakan, dalam penerapan budaya lalin itu dimulainya sesuai tugas utamanya selaku polisi lantas. Sehingga keinginan hatinya itu, iapun mewujudkan masyarakat Humbang Hasundutan budaya tertib berlalulintas tanpa menunggu. Yang nantinya, masyarakat akan menyadari sendiri, bagaimana berkendara yang baik tanpa harus ditegur setiap harinya, katanya.
            Diakuinya, seperti ide yang dibuatnya, ia mengartikan salah satunya sudah terbentuknya pos lantas penjagaan yang dibuat secara manual dilihat secara kasat matanya masyarakat akan merasa nyaman berkendaraan karena ada polisi. Akunya, dilihat secara kasat mata dari sector kelengkapan berkendara.  
Kemudian, yang menurutnya lagi bagaimana yang tidak, diakuinya nantinya masyarakat akan sadar diri untuk melengkapi segala kendaraannya sehingga berkendara nantinya aman dijalan tanpa ada hambatan yang dialaminya berkendaraan. Dan  mengurangi angka sector kriminalitas karena adanya pos penjagaan yang standby, katanya.
Sambung Ady lagi, untuk pembangunan traffic kejut diakuinya agar berhati-hati bagi masyarakat yang berkendara dan jalur garis parkiran dibuatnya agar masyarakat tidak lagi bersembarangan memparkirkan kendaraannya. Sehingga tercipta kondisi perpakirkan yang aman tanpa mengganggu jalur lintas kendaraan yang sedang melintas, sambungnya.
            Lebih lanjut Ady mengatakan, dalam penerapan budaya tersebut disebutnya lagi agar semua sector terlibat tanpa ada yang merasa dirugikan sama sekali. Itu diakuinya,  karena dalam kenyamanan bukan hanya tugas polisi untuk membuat keamanan tetapi masyarakat juga harus terlibat akan kenyamanannya sendiri.
                                    Saran Budaya Tertib Lalin di Kirim ke Bupati
            Seiring dalam penerapan yang dilakukan oleh, Kasat Lantas itu yang dibawah naungan kendali oleh AKBP Heri Sulesmono itu, saran penerapan budaya tertib lalu lintas tak luput juga ternyata masuk ke meja Bupati Humbang Hasundutan.
            Menurut Ady lagi mantan polisi sebagai pengajar di SPN Sampali Medan selama 20 tahun, bahwasanya tak hanya sector kepolisian saja yang terlibat, pemerintah harus membantu terwujudnya bersama-sama berperan penting untuk menyadari masyarakatnya budaya tertib berlalulintas.
            Diakuinya, saran yang dikirimnya ke Bupati Humbang Hasundutan melalui korps surat beserta tandatangan pimpinannya.” Beliau begitu kita buat saran tersebut, ia merasa senang akan ide tersebut. Makanya dukungan itu tak luput dari pimpinan, sehingga awal pertama kita bangun pos lantas biarpun itu masih secara manual”, katanya dengan mimik ketawa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar