Proyek
LH TA 2012 Tak Kunjung Diserahterimakan, Salah Satu Kekurangan Anggaran
Dolok Sanggul, BPB
Tiga kegiatan di Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup
dari APBN Kementerian Lingkungan Hidup RI tahun anggaran 2012 lalu tak kunjung
diserahterimakan. Anehnya, dari salah satu kegiatan itu disebutkan karena
kekurangan anggaran.
“ Ya kita belum ada serah terima ketiga kegiatan itu ke
Kantor Pasar dan Kebersihan. Diantaranya, pengadaan truk amrol dikarekana plat
belum keluar. Sedangkan, pembangunan rumah atap sampah sekaligus pengadaan pengelola
sampahnya itu dikarenakan anggaranya kurang untuk pembelian mesin”, aku Kepala
Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Happy Silitonga kepada awak koran ini.
Kemudian, Happy mengatakan, untuk pengadaan truk amrol
menurutnya akan secepat mungkin diserahkan ke Kantor Pasar dan Kebersihan bila
plat sudah keluar. Sementara, dalam pembangunan rumah atap sampah yang sudah
selesai dikerjakan namun dikarenakan kekurangan anggaran dalam pengadaan
pengelola sampahnya menunggu di Perubahaan APBD , katanya.
Ketika ditanya ketiga kegiatan itu makanya belum
diserahterimakan dikarenakan lari dari petunjuk teknisnya, Happy dengan percaya
diri mengakui tidak ada. Kemudian, Happy juga mengakui ketiga kegiatan itu
sudah terealisasi anggarannya tanpa ada utang kepada pihak ketiga.
Berita sebelumnya, melalui Kabid Lingkungan Hidup
Charles Siambaton didampingi PPK-nya Pendi Nainggolan mengatakan, tiga kegiatan
itu diambil dari anggaran DAK bidang lingkungan hidup sejak TA 2011 diterima
oleh mereka sebesar Rp 601.400.000,00 untuk 2012 Rp 674.860.000,00 melalui dari
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Yang
kemudian, selain dari anggaran DAK tersebut ada lagi penambahaan dana
pendamping sebanyak 10 persen yang dari APBD Humbahas, katanya.
Pendi
menerangkan, dari jumlah anggaran DAK yang diterima ditambah dana pendamping 10
persen sesuai dengan acuan juklis, pihaknya membuat program berupa kegiatan
pengadaan truk amrol, pembangunan rumah atap sampah dan pengadaan pengelola
sampah.
Tetapi
dari masing-masing kegiatan tersebut masih dua sudah terealisasi dan masih
tahap pelaksanaan pekerjaan. Kedua kegiatan itu yakni, pengadaan truk amrol
sudah terealisasi anggaranya Rp 441.100.000,00 sementara pembangunan rumah atap
sampah masih tahap kerja yang anggaranya Rp 470.500.000,00. Sedangkan, untuk
pengadaan pengelola sampah masih tahap tender dengan harga pagu satuanya Rp
480.000.000,00.
Dan
juga selain dari itu, pihaknya juga ada memakai anggaran dari DAK tersebut
ditambah 10 persen dana pendamping untuk kegiatan pemantauan dilapangan maupun
kegiatan honor beserta lainnya, katanya.
Sementara
itu, yang anehnya Kementerian Lingkungan Hidup RI memberikan anggaran DAK TA
2012 untuk 442 kabupaten dan kotamadya masing-masing menerima Rp 479.730.000,00
naik 20 persen dari sebelumnya ketika dipertanyakan, Pendi mengakui tidak tahu.
Kemudian,
Pendi juga sama sekali tidak mengetahui berapa sebenarnya jumlah dana
pendamping 10 persen yang dari APBD.”saya kurang tahu berapa sebenarnya
anggaran DAK yang dikucurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup sejak TA 2011
dan 2012. Hanya yang kami terima DAK 2011 Rp 601.400.000,00 dan TA 2012 674.860.000,00
melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) selain adanya
penambahaan dana pendamping 10 persen dan itupun jumlah 10 persen juga tidak
tahu”, akunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar