Kamis, 22 Agustus 2013

Masyarakat Beli Obat Rabies Rp 800 Ribu


Anggaran Rabies Dipertanyakan
Masyarakat Beli Obat Rabies Rp 800 Ribu
Dolok Sanggul,
            Sungguh aneh tapi nyata, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan yang sudah menganggarkan obat-obatan untuk masyarakat ternyata tak disangka hilang ditelan bumi. Pasalnya, menimpa kepada masyarakat yang digigit anjing gila ternyata ketika berobat harus membeli obat rabies di apotik yang harganya mencapai Rp 800 ribu.
            Kejadian itu, di Desa Hutaraja Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara sebanyak empat orang yang berusia 13 tahun hingga 9 tahun digigit anjing gila. Keempat anak tersebut yakni, David Manalu, Servi Purba, Lungun Silalahi dan Amita Purba.
            Demikian informasi tersebut diperoleh dari, Jongar Purba seorang pengacara yang berdomisilin di Jalan Melanthon kota Dolok Sanggul kepada wartawan, Kamis (22/8) siang atas keluh kisah orangtua keempat anak tersebut kepadanya.
            Menurut Jongar, atas keluh kisah yang diterimanya itu menjadi membuatnya tidak ada lagi simpatiknya dengan visi misinya kepala pemerintahaan saat ini. Yang benar-benar tidak ada melakukan sentuhan kepada masyarakatnya.
            “ Dibilang masyarakat sudah dapat berobat gratis. Itu dimananya, kok obat rabies saja tidak ada di poskesdes maupun puskesmas apalagi di rumah sakit sajapun tidak ada. Sementara kita ketahui, tiap tahunnya Pemerintah Kabupaten ini ada menganggarkan obat-obatan untuk masyarakat apalagi obat rabies, ketus pria ini yang pernah anggota dewan di Kabupaten ini.
            Masih menurut Jongar, atas keluhan yang diperolehnya itu ia menganggap anggaran rabies tersebut perlu diusut oleh aparat penegak hukum.  Pasalnya, agar dapat diketahui benar tidaknya ada anggaran itu sehingga masyarakar benar-benar tidak dibohongi akan adanya obat gratis bilamana masyarakat ingin berobat di poskesdes maupun puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit.
            “ Kalau sudah seperti ini, ini perlu diusut oleh aparat hukum biar masyarakatpun tidak dibohongi akan ada katanya obat gratis”, pintanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Budiman Simanjuntak ketika dikonfirmasi diruang kerjanya tidak dapat ditemui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar